Minggu, 04 April 2010

Kisah Pena Pertama

Tugas : Tulisan
soft skill : Interaksi Manusia Dan komputer
By : Perdana Prin putra.S

Kisah Pena Pertama

Perlengkapan alat tulis tidak lepas dari anak sekolah satu sama lain.Setiap murid sekolah selalu memerlukan alat tulis dalam proses belajar.Pena adalah salah satu alat-alat itu,tetapi tidak setiap murid sekolah beruntung atau dengan begitu saja mendapatkan alat-alat tulis itu.Ada beberapa murid memiliki alat tulis yang beragam.Mereka beruntung mendapat fasilitas uang saku yang memadai untuk membeli semua itu.Tetapi teman saya untuk mendapatkan sebuah pena saja sangat susah,kerena dia dari keluarga yang kurang mampu.

Walaupun begitu saya sebagai teman dekatnya akan membantu dia untuk memiliki sebuah pena.Dengan saya telah memberikan sebuah pena dia merasa bahagia sekali dengan pena barunya itu.Memang terkadang dalam kehidupan sehari-hari saja kita tidak dapat memikirkan kehidupan orang miskin.Teman saya tersebut untuk makan saja sangat susah apalagi buat sekolah,tidak mungkin untuk dapat bersekolah.Tetapi saya sebagai teman dekatnya tidak tega membiarkan teman sendiri begitu saja,kami dengan keluarga yang cukup berusaha membantu teman saya tersebut,

Singkat cerita teman saya tersebut sudah sekolah seperti saya juga,dengan muka yang ceria sekali yang terpancar dari wajah teman saya tersebut.Dalam hal ini saya sangat senang sekali melihat teman saya dengan penuh semangat untuk menghadapi kehidupan ini walaupun dengan hidup serba kekurangan.Sekali teman saya tersebut kepasar dia melihat sebuah boneka cantik dan imut sekali yang dipanjang disebuah dalam toko sewaktu dia melewati toko tersebut dia tidak lepas pandanganya dari boneka yang dipajang dalam toko tersebut,tetapi apalah boleh dibuat teman saya tersebut hanya melihat saja dan berharap disuatu hari dia dapat memiliki boneka yang cantik dan imut itu yang dipajang dalam toko itu.

Dengan saya melihat teman saya dengan keadaan tersebut saya sangat sedih melihat keadaan teman saya,tapi saya juga tidak dapat berbuat apa-apa karena saya juga tidak orang yang berlebihan alias orang kaya,dengan rasa penuh kesedihan saya dan teman saya melanjutkan perjalanan kami melewati pasar yang ramai tersebut.

Dalam sekolah sewaktu istirahat kami saling berbagi cerita sedih yang ada dalam kehidupan kami,dengan berbagi cerita kami akan bisa saling menguatkan untuk menjalani kehidupan ini.Dan kami pun saling memberi semangat satu dengan yang lainnya,begitu juga dalam proses belajar teman saya tersebut selalu riang dengan pena yang dia miliki yang saya berikan walaupun pena tersebut hanya kelihatan sangat sederhana sekali dan demi pelajaran yang dia lewati penuh dengan semangat dan rasa percaya diri yang kuat sekali untuk meraih cita-cita dan terlepas dari belenggu kemiskinan.

Tak beberapa lama bel pulang juga telah berbunyi menandakan jam pelajaran telah selesai,kami pun dengan ketawa yang riang sekali berlari pulang menuju rumah kami masing-masing.Beginilah kehidupan kami yang kami lewati sepanjang kami hari-hari penuh dengan semangat dan penuh dengan kisah cerita yang menyedihkan yang kami alami dalam menjalani kehidupan ini.Tapi kami berdua tak akan putus semangat dengan keadaan kami yang serba kekuranggan dalam bebagai hal,dan kami selalu memiliki harapan sewaktu hari nanti kami pasti merasakan kehidupan yang begitu indah dalam menjalani kehidupan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar