Tugas 2 :Softskill Bahasa Indonesia 1.
Nama :Perdana Prin Putra.S
Npm :22108302
Kelas :3.Kb.05
B.Study :Bahasa Indonesia 1.
Pengerukan Pasir di Kali Code Aman
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh backhoe dikerahkan untuk mengeruk pasir yang mendangkalkan Kali Code, Yogyakarta akibat adanya lahar dingin dari Gunung Merapi.
"Peralatan backhoe ini akan disiagakan untuk membantu pengerukan Kali Code selama sepuluh hari," kata Komandan Kodim 0734 Yogyakarta, Letkol Arudji Anwar di Yogyakarta,
Sabtu (13/11/2010).
Menurut dia, pendangkalan Sungai Code tersebut harus diantisipasi dengan cara pengerukan agar saat terjadi banjir lahar dingin kiriman dari Kali Boyong yang menjadi hulu Kali Code, sungai di Kota Yogyakarta tersebut mampu menampung limpahan material tersebut dan tidak meluap ke permukiman warga yang berada di bantaran sungai.
Selain dibantu oleh tujuh backhoe, pengerukan Kali Code tersebut juga dibantu 600 personel TNI, polisi, pengusaha dan juga masyarakat di sekitar sungai tersebut.
"Pasir yang telah dikeruk tersebut akan diangkat ke samping sungai dan digunakan untuk meninggikan tanggul," kata Arudji Anwar yang menyebut pengerukan sungai tersebut bukan hanya menjadi tugas dari Pemerintah Kota Yogyakarta.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Suyana mengatakan, upaya pengerukan pasir di sungai tersebut cukup aman dan masyarakat yang bergotong-royong melakukan pengerukan tidak perlu mencemaskan adanya gas-gas pencemar yang berbahaya.
"Kami sudah melakukan pengecekan terhadap kadar oksigen air sungai, dan hasilnya cukup bagus sehingga masih normal untuk kehidupan ikan atau makhluk hidup lainnya," katanya.
Ikan-ikan di Kali Code yang mati setelah ada aliran lahar dingin yang pertama kalinya tersebut, lanjut Suyana, kemungkinan disebabkan aliran lahar pertama tersebut masih banyak mengandung belerang.
"Tapi sekarang sudah cukup aman. Pasir dari Merapi memang mengandung berbagai unsur yang bersifat radioaktif dalam kadar yang sangat kecil, tapi itu memang normal," katanya.
BLH, lanjut dia, juga tengah meneliti kecenderungan kondisi air sumur warga yang berada di sepanjang Kali Code selama satu pekan, untuk melihat perkembangan tingkat kekeruhan, keasaman, kandungan nitrat, sulfat dan seng.
"Sudah ada keluhan sumur warga yang keruh, seperti di daerah Jambu, sehingga warga diimbau untuk sementara tidak mengomsumsinya," katanya.
Selain melakukan pengerukan terhadap sungai, BLH juga membantu tiga tangki air untuk pembersihan sejumlah ruas jalan seperti Jalan Cendana, Jalan Kusumanegara, dan Jalan Sultan Agung.
Penjahit Pakaian Ditemukan Tewas
JAKARTA (Pos Kota) – Seorang tukang penjahit pakaian ditemukan tewas mengenaskan di pinggir rel kereta api Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (13/11)dinihari. Korban diketahui bernama Darmawan, 64, diduga di tabrak kereta ekonomi dari arah Duku Atas menuju Stasiun Manggarai karena kondisinya hancur.
Jasad korban diketahui pertama kali oleh, Sutikno, 30, warga sekitar yang tidak sengaja melintas dilokasi saat ingin pulang. Kepala dan tubuh korban yang hancur tersebut spontan membuat warga sekitar geger. Anggota Polsek Menteng yang mendapat informasi kemudian melakukan identifikasi.
Korban mengenakan baju batik dan celana bahan itu diketahui warga yang tinggal dio Jalan Pariaman, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan dari KTPnya di dalam dompet. Petugas kemudian membawa korban ke RSCM untuk dilakukan tindakan otopsi.
A.Analisa EYD Pada Berita Kompas :
1.Pada paragraf 3 ada kesalahan tentang penyebutan seseorang:
Menurut dia, pendangkalan Sungai Code tersebut harus diantisipasi dengan cara pengerukan agar saat terjadi banjir lahar dingin kiriman dari Kali Boyong yang menjadi hulu Kali Code, sungai di Kota Yogyakarta tersebut mampu menampung limpahan material tersebut dan tidak meluap ke permukiman warga yang berada di bantaran sungai.
Seharusnya pada paragraf 3,menurut dia,tidak cocok untuk digunakan dalam sebuah penulisan koran seharusnya harus mencantumkan"dia"ini lebih baik namanya dari pada"dia"tersebut.
B.Analisa Diksi (pilihan kata yang di gunakan) untuk berita Kompas:
1.Dari segi judul:
Pada judul tersebut harus mencantumkan pasir tersebut di keruk karena menggandung belerang,Cotohnya :Pengerukan Pasir Yang Mengandung Belerang di Kali Code.Maksudnya supaya dari judul berita tersebut lebih jelas dan maksud tujuan berita tersebut.
A.Analisa EYD Pada Berita Pos Kota :
1.Pada paragraf 2,tentang pengunaan koma.
Korban diketahui bernama Darmawan, 64, diduga di tabrak kereta ekonomi dari arah Duku Atas menuju Stasiun Manggarai karena kondisinya hancur.
Seharusnya pada paragraf tersebut yang korban diketahui bernama Darmawan 64 tahun,diduga
di tabrak kereta ekonomi dari arah Duku Atas menuju Stasiun Manggarai karena kondisinya hancur.
B.Analisa Diksi (pilihan kata yang di gunakan) untuk berita Pos Kota:
1.Pada paragraf 4 yang kata hancur.
Kepala dan tubuh korban yang hancur tersebut spontan membuat warga sekitar geger.
Seharusnya kata hancur untuk kepala dan tubuh kurang cocok digunakan,karena kata hancur lebih sering digunakan pada sesuatu pada benda mati.
Kesimpulan:
Menurut saya dari ke 2 contoh berita koran tersebut,yaitu koran Kompas dan Pos Kota,lebih banyak diksinya koran Pos Kota dibandingkan dengan koran Kompas,jadi kesimpulannya bahwa
lebih bagus dan cocok koran Kompas dalam pemilihan kata,begitu juga dalam penulisan dibandingkan koran Pos Kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar