Tugas Tulisan
Soft Skill :Interaksi Manusia Dan Komputer
By : Perdana Prin Putra.S
Dalam setahun ini para mahasiswa harus menngikuti ujian-ujian yang bertujuan mengevaluasi perkembangan belajar tiap mahasiswa yang ada.Dua kali dalam setahun di tengah dan di akhir semester tiap semester.Ujian ini berlangsung beberapa hari ini dan merupakan penentuan kenaikan ke tingkat berikutnya.Tekanan untuk mencapai titik puncak di akhir tahun ajaran sekolah,sangat sedikit yang diizinkan mengulang ujian karena di dalam sistem yang digunakan tidak ada jeda antaraujian.Tidak naik tingkat lebih dua kali merupakan aib bagi siswa dan terlebih bagi keluarganya sendiri.ujian akhir adalah ujian sesungguhnya bagi mahasiswa.Aku selalu khawatir dengan nila-nilai aku,karena setiap kali seorang dosen menyarankan pada para mahasiswanya untuk mempelajari ulang bahan-bahan pelajaran yang artinya merupakan peringatan akan diadakannya evaluasi,setiap kali itu juga jantungku nyaris berhenti berdetak.Selalu saja aku merasa tidak siap,luar biasa gugup sehingga tidak bisa bicara sepatah katapun.Dan diam-diam aku memperhatikan ekspresi teman-temanku.Mahasiswa yang terbaik belajar dengan senyum menghias bibir mereka.
Kepercayaan diri terpancar di wajah mereka sementara beberapa mahasiswa yang lain mengamati teman-teman yang sedang belajar dengan kecemasan dalam hati.Ketakutan serupa itu ada di dalam diriku juga dan aku khawatir seperti ini akan terus menerus akan berlangsung,sungguh aku sangat tidak yakin kepada diriku sendiri.Tetapi ada sebuah pepatah tua mengatakan"seseorang harus mengandalkan kekuatannya sendiri."Kurasa aku juga bisa menggunakan dan berpegang pada pepatah itu untuk mengatasi ketakutan yang menguasai yang ada di benakku.Aku juga selalu teringat dengan nasehat-nasehat yang sederhana yang kerap kali di katakannya sembari mempersiapkan bekal makananku sebelumnya berangkat sekolah.Kau harus mengandalkan kemampuanmu yang sesungguhnya untuk mengatasi segala rintangan untuk mencapai suatu keberhasilan itu.Kuhela napas panjang,kujanjikan kepada diriku sendiri bahwa aku akan belajar dengan baik,dan niscaya mampu mengerjakan soal-soal ujian,dengan itu maka aku akan pasti berhasil dan dapat menunjukkan nilai yang bagus buat orang tuaku sendiri dan mewujudkan harapan ibu sehingga pendar di mata beliau akan senantiasa bercahaya,aku gagal sore itu guru bahasa asing mengumumkan hasil ujian tengah semester yang kami tempuh dalam seminggu ini.
Hanya beberapa mahasiswa yang dapat nilai yang bagus ,selebihnya nilainya sangatlah buruk sekali,bahkan sangat buruk,"kata dosen saya dengan menggeluhnya."Kalian penghuni asrama setiap minggu membawa sekantong roti dan tiap semester sekarung beras namun apa hasil kalian selama belajar disini?apa kalian kira layak mendapatkan semua itu?sama sekali tidak,bahkan untuk roti dan nasi yang kalian lahap setiap hari.Hatiku seperti tertusuk,apa yang dikatakan dosen saya benar sekali saya tidak layak mendapatkan nasi dan roti yang telah dihasilkan kedua orangtua saya dengan penuh perjuangan,keringat serta darah mereka.Nilai yang saya persembahkan untuk mereka sama sekali tidak sepadan dengan perjuangan mereka yang mencucurkan keringat dan darah mereka demi hidup saya.Ketika hasil ujian di bagikan aku tidak berani mengangkat kepala,aku bahkan tidak masuk peringkat dua terbaik,mana bisa aku mengangkat kepala lagi,aku menunduk dalam-dalam.Ingin aku sembunyikan diriku sudut terjauh yang tak terjangkau orang lain.
Sumber: SANIE B.KUNCORO
Kepercayaan diri terpancar di wajah mereka sementara beberapa mahasiswa yang lain mengamati teman-teman yang sedang belajar dengan kecemasan dalam hati.Ketakutan serupa itu ada di dalam diriku juga dan aku khawatir seperti ini akan terus menerus akan berlangsung,sungguh aku sangat tidak yakin kepada diriku sendiri.Tetapi ada sebuah pepatah tua mengatakan"seseorang harus mengandalkan kekuatannya sendiri."Kurasa aku juga bisa menggunakan dan berpegang pada pepatah itu untuk mengatasi ketakutan yang menguasai yang ada di benakku.Aku juga selalu teringat dengan nasehat-nasehat yang sederhana yang kerap kali di katakannya sembari mempersiapkan bekal makananku sebelumnya berangkat sekolah.Kau harus mengandalkan kemampuanmu yang sesungguhnya untuk mengatasi segala rintangan untuk mencapai suatu keberhasilan itu.Kuhela napas panjang,kujanjikan kepada diriku sendiri bahwa aku akan belajar dengan baik,dan niscaya mampu mengerjakan soal-soal ujian,dengan itu maka aku akan pasti berhasil dan dapat menunjukkan nilai yang bagus buat orang tuaku sendiri dan mewujudkan harapan ibu sehingga pendar di mata beliau akan senantiasa bercahaya,aku gagal sore itu guru bahasa asing mengumumkan hasil ujian tengah semester yang kami tempuh dalam seminggu ini.
Hanya beberapa mahasiswa yang dapat nilai yang bagus ,selebihnya nilainya sangatlah buruk sekali,bahkan sangat buruk,"kata dosen saya dengan menggeluhnya."Kalian penghuni asrama setiap minggu membawa sekantong roti dan tiap semester sekarung beras namun apa hasil kalian selama belajar disini?apa kalian kira layak mendapatkan semua itu?sama sekali tidak,bahkan untuk roti dan nasi yang kalian lahap setiap hari.Hatiku seperti tertusuk,apa yang dikatakan dosen saya benar sekali saya tidak layak mendapatkan nasi dan roti yang telah dihasilkan kedua orangtua saya dengan penuh perjuangan,keringat serta darah mereka.Nilai yang saya persembahkan untuk mereka sama sekali tidak sepadan dengan perjuangan mereka yang mencucurkan keringat dan darah mereka demi hidup saya.Ketika hasil ujian di bagikan aku tidak berani mengangkat kepala,aku bahkan tidak masuk peringkat dua terbaik,mana bisa aku mengangkat kepala lagi,aku menunduk dalam-dalam.Ingin aku sembunyikan diriku sudut terjauh yang tak terjangkau orang lain.
Sumber: SANIE B.KUNCORO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar