Soft Skill :Interaksi Manusia Dan Komputer
By : Perdana Prin Putra.S
Baik! Begitu ya! Aku Pergi !
Konsekuensi lain dari amarah yang harus kita camkan dalam pikiran kita yaitu bahwasanya kemarahan kita yang muncul itu akan mengahancurkan hubungan kita dengan teman-teman kita sendiri.Mengapa setelah kita lewatkan tahun-tahun penuh kebahagiaan bersama seorang kawan,namun ketika suatu kali teman kita itu melakukan suatu kesalahan yang sangat menyakiti hati,kita menjadi begitu marahnya sampai-sampai menyudahi hubungan kita dengan teman kita sendiri selama-lamanya seluruh momen indah yang kita lewatkan bersama tidak pernah ada.Kita hanya melihat satu kesalahan mengerikan dan menghancurkan segalanya.Rasanya itu kok tidak adil,jika anda memang ingin menjadi kesepian,pupuk saja kemarahan yang ada.Kenalan saya sepasang suami istri kebangsaan ingris,telah menyelesaikan kontrak kerjanya,saat sedang mempersiapkan kepulangan ke kampung halaman mereka di Toronto mereka mendapatkan ide hebat untuk berlayar pulang ke ingris.Mereka berencana membeli sebuah perahu layar kecil,dan dengan bantuan dari pasang muda lain,mereka akan berlayar mengarungi samudra pasifik menuju vancouver.Sesampai disana mereka akan menjual perahu itu memulihkan investasinya dan menyimpannya untuk masa depan mereka.Ide ini tidak hanya masuk akal secara finansial,tetapi ini juga merupakan sebuah petualangan seumur hidup bagi kedua pasangan muda tersebut.
Ketika pasangan suami istri tersebut tiba di tempat yang mereka tuju itu,mereka mengirimkan sepucuk surat ke wihara saya untuk menceritakan perjalanan mereka yang menakjubkan itu selama dalam perjalanan,khususnya mereka menceritakan sebuah kejadian yang menunjukkan betapa bodohnya kalau kita marah dan alasan mengapa kemarahan seharusnya dijauhi.Di tengah perjalanan mereka di suatu tempat disamudra pasifik berkilo-kilo meter dari daratan terdekat,mesin perahu mereka mogok,kedua orang prianya mengambil perkakas kerja masuk ke dalam ruang mesin dan mencoba untuk memperbaikinya,para perempuan duduk santai di geladak menikmati hangatnya sinar mentari sembari membaca majalah.Ruang mesin sangatlah panas dan menyesakkan bagi kedua pri tersebut si mesin kelihatanya sengaja mogok dan ogah diperbaiki mur-mur besar dari baja tak mau berputar,sekrup kecil yang penting malah tergelincir dan jatuh ketempat berminyak yang tak terjangkau dan kebocoran tak mau berhenti juga.Keputusasaan membiakkan kejengkelan pertama-tama pada mesin itu sendiri yang ikut membandel.Kejengkelan tumbuh dengan cepat dengan suasana yang terjadi pada saat itu menjadi kemarahan,lalu kemarahan meledak menjadi kegusaran salah satu dari pria itu sudah tak tahan lagi.Dia membanting kunci inggrisnya dan berteriak,baik kalau begitu aku akan pergi.
Dalam kegilaan dia pergi ke kabinnya,membersihkan diri,mengganti baju dan mengepak koper-kopernya.Lalu dia muncul di geladak sambil tetap menggerutu memakai jas terbaiknya dengan koper di kedua tanganya,para perempuan yang sedang bersantai bercerita bahwa mereka hampir saja jatuh dari perahu karena tertawa terpingkal-pingkal melihat pemandangan itu.Si pria malang itu melihat bahwa di sekelilingnya hanya ada lautan sejauh-jauhnya mata memandang hanyalah cakrawala.Tidak ada tempat untuk pergi pria itu merasa sangat tolol wajahnya memerah karena malu,dia berbalik ke kabinnya,membongkar koper-kopernya.
Konsekuensi lain dari amarah yang harus kita camkan dalam pikiran kita yaitu bahwasanya kemarahan kita yang muncul itu akan mengahancurkan hubungan kita dengan teman-teman kita sendiri.Mengapa setelah kita lewatkan tahun-tahun penuh kebahagiaan bersama seorang kawan,namun ketika suatu kali teman kita itu melakukan suatu kesalahan yang sangat menyakiti hati,kita menjadi begitu marahnya sampai-sampai menyudahi hubungan kita dengan teman kita sendiri selama-lamanya seluruh momen indah yang kita lewatkan bersama tidak pernah ada.Kita hanya melihat satu kesalahan mengerikan dan menghancurkan segalanya.Rasanya itu kok tidak adil,jika anda memang ingin menjadi kesepian,pupuk saja kemarahan yang ada.Kenalan saya sepasang suami istri kebangsaan ingris,telah menyelesaikan kontrak kerjanya,saat sedang mempersiapkan kepulangan ke kampung halaman mereka di Toronto mereka mendapatkan ide hebat untuk berlayar pulang ke ingris.Mereka berencana membeli sebuah perahu layar kecil,dan dengan bantuan dari pasang muda lain,mereka akan berlayar mengarungi samudra pasifik menuju vancouver.Sesampai disana mereka akan menjual perahu itu memulihkan investasinya dan menyimpannya untuk masa depan mereka.Ide ini tidak hanya masuk akal secara finansial,tetapi ini juga merupakan sebuah petualangan seumur hidup bagi kedua pasangan muda tersebut.
Ketika pasangan suami istri tersebut tiba di tempat yang mereka tuju itu,mereka mengirimkan sepucuk surat ke wihara saya untuk menceritakan perjalanan mereka yang menakjubkan itu selama dalam perjalanan,khususnya mereka menceritakan sebuah kejadian yang menunjukkan betapa bodohnya kalau kita marah dan alasan mengapa kemarahan seharusnya dijauhi.Di tengah perjalanan mereka di suatu tempat disamudra pasifik berkilo-kilo meter dari daratan terdekat,mesin perahu mereka mogok,kedua orang prianya mengambil perkakas kerja masuk ke dalam ruang mesin dan mencoba untuk memperbaikinya,para perempuan duduk santai di geladak menikmati hangatnya sinar mentari sembari membaca majalah.Ruang mesin sangatlah panas dan menyesakkan bagi kedua pri tersebut si mesin kelihatanya sengaja mogok dan ogah diperbaiki mur-mur besar dari baja tak mau berputar,sekrup kecil yang penting malah tergelincir dan jatuh ketempat berminyak yang tak terjangkau dan kebocoran tak mau berhenti juga.Keputusasaan membiakkan kejengkelan pertama-tama pada mesin itu sendiri yang ikut membandel.Kejengkelan tumbuh dengan cepat dengan suasana yang terjadi pada saat itu menjadi kemarahan,lalu kemarahan meledak menjadi kegusaran salah satu dari pria itu sudah tak tahan lagi.Dia membanting kunci inggrisnya dan berteriak,baik kalau begitu aku akan pergi.
Dalam kegilaan dia pergi ke kabinnya,membersihkan diri,mengganti baju dan mengepak koper-kopernya.Lalu dia muncul di geladak sambil tetap menggerutu memakai jas terbaiknya dengan koper di kedua tanganya,para perempuan yang sedang bersantai bercerita bahwa mereka hampir saja jatuh dari perahu karena tertawa terpingkal-pingkal melihat pemandangan itu.Si pria malang itu melihat bahwa di sekelilingnya hanya ada lautan sejauh-jauhnya mata memandang hanyalah cakrawala.Tidak ada tempat untuk pergi pria itu merasa sangat tolol wajahnya memerah karena malu,dia berbalik ke kabinnya,membongkar koper-kopernya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar